Selasa, 21 Februari 2012

Aku yang tak Berdaya


Perihal yang sama seperti masa terlewat kembali terulang
Seperti gadis yang selalu membaca lagi apa yang ditulisnya dahulu
Meskipun mengundang teruk, masih saja ia teruskan
Sehingga yang seharusnya tiada menjadi ada dan meracuni
Tiada dentuman lembut dari barisan syair yang biasa ada
Diam dan selalu saja begitu
Tidak seperti aliran air bergemericik kala menyapa batu tua
Entah sampai kapan kesepian itu jumawa dalam bibirnya
Hanya saja aku tak berdaya meluruskan tulang yang bengkok itu
Bukan sebab kuatnya, justru karena aku menyayangi kerapuhannya
Bukan karena aku tiada mencoba, justru aku telah jenuh dengan percobaan
Kesadaran akan siapa aku dan apa yang bisa aku beri membuatku lemah
Aku hanya mampu menautkan asa
Akan lukisan rasa yang ia tuangkan dalam lautan sikap
Mungkin pada suatu masa
Saat aku tiada lagi, ia mampu merasa sejauh mana maknaku
Bisa saja sulaman cinta sudah sempurna terbakar
Menyisakan repihan rasa sesal dan tanggung jawab dalam hatinya
Bisa saja kemampuan bercermin diri sudah musnah daripadanya
Sehingga aku tidak lagi menjadi mahkota harga diri baginya
Tuhan…aku mohon maafkanlah aku
atas apa saja yang telah kusinggahi dahulu
Agar tiada balasmu menjerat hidupku saat ini dan esok hari
Maafkan aku, Tuhan…

Pengarang : Yucata_Indo


Penantian yang Tak Pasti


Kutatap langit biru diangkasa
Dihiasi sang surya..
Hangatnya kurasakan sinarmu
Tapi tak dapat menyejukan hatiku..
Kumenerawang jauh kedepan..
Melanglang buana entah kemana..
Mengapa hanya dirimu yang ada dibenakku
Ingin kulukiskan hati ini
Agar kau tahu..
Betapa besar rasa sayang ini untukmu
Namun lidah ini terasa kelu
Saat aku berjumpa denganmu..
Andai kau tahu..
Hati ini akan selalu setia menanti..
Walau harus kunanti sampai tutup usia
By : Fitria Rizky